La Galigo atau Sureq Galigo adalah salah satu karya sastra klasik tertua di dunia yang digunakan oleh masyarakat Bugis sebagai panduan hidup bagi penganut kepercayaan Towani Tolotang. Naskah tersebut berisikan petuah lokal yang berlimpah di setiap babnya bagi para masyarakat Bugis. Diskusi panel ini akan membahas praktik dan teknik dari ritual menanam padi yang terekam dalam naskah La Galigo.

Sulawesi Selatan telah lama dikenal sebagai salah satu "lumbung padi" terbesar di Indonesia. Bagaimana hubungan antara padi dan masyarakat dalam membentuk identitas sosial? Bagaimana identitas tersebut tercermin dalam naskah La Galigo, khususnya dalam kisah Sangiang Serri? Dan bagaimana pengembangan dari teknik dan teknologi menanam padi hari ini dapat berjalan selaras dengan petuah dan nilai-nilai tradisional?

Diskusi Panel
Sabtu, 29 Januari 2022
pukul 15.00–16.00 WIB.

Bersama Muhlis Lugis (Perupa), Anwar Jimpe Rachman (Ko-kurator), dan Nurhayati Rahman (Periset La Galigo dan Dosen di Universitas Hasanuddin). Dipandu oleh Sally Texania (Kurator, Museum MACAN) sebagai moderator.

Program ini akan dibawakan dalam Bahasa Indonesia.
Klik tombol di bawah untuk mendaftarkan diri!

Daftar