Diskusi
Design Up Close: Craft Focus | Keynote Presentation with Nicholas Gant and Domisilium Studio
Design Up Close: Craft Focus Keynote Presentation akan menyoroti eksplorasi material: menggunakan ulang material yang telah ada dan mengembangkan material baru.
27.02.2021 – 27.02.2021
Saksikan Program Wicara Kunci
Saksikan program Wicara Kunci ini di Facebook Page atau YouTube kami pada hari Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 15.00 – 17.00 WIB. Klik tombol "Set Reminder" di area video untuk mendapatkan pemberitahuan saat acara berlangsung atau klik tombol di bawah untuk mengikuti diskusinya!
Gabung diskusi
Tentang Design Up Close
Diinisiasi pada 2020 oleh Museum MACAN dan BWI, Design Up Close adalah seri program yang didedikasikan terhadap praktik dan teori desain. Menghubungkan desainer global dengan berbagai isu desain lokal, program ini mencakup Presentasi Kunci yang disandingkan dengan program Mentoring dan Tinjauan Terbuka.
Sepanjang tahun 2020, Design Up Close telah mengadakan 4 sesi Mentoring dan Tinjauan Terbuka meliputi 4 topik: Kesejahteraan, Desain dan Gaya Hidup Kontemporer, Material dan Keberlanjutan, dan Menguasai Ruang, juga Presentasi Kunci dalam topik Kesejahteraan serta Desain dan Gaya Hidup Kontemporer.
Tentang Crafting Futures
Crafting Futures mendukung masa depan kriya di seluruh dunia. Program British Council ini memperkuat pengembangan ekonomi, sosial dan budaya melalui pembelajaran dan akses. Proyek-proyek Crafting Futures mendukung praktik dan masyarakat, melalui riset, kolaborasi dan edukasi.
Melalui kolaborasi internasional, Crafting Futures membentuk jejaring dan kesempatan baru untuk pembelajaran bersama antara Inggris dan negara-negara lainnya di dunia. Program ini mendukung riset dan pendidikan kriya; akses desainer dan artisan terhadap pengetahuan dan keterampilan, pasar dan audiens baru; memastikan nilai kriya diapresiasi lebih luas dan pengetahuan dapat terus dibagikan dalam sektor ini.
Dengan meningkatnya minat global terhadap isu perubahan iklim dan model ekonomi yang konsumtif di dunia pasca-globalisasi ini, dunia sedang mencari pendekatan alternatif terhadap kriya; merujuk pada keberlanjutan dalam lingkungan, ekonomi dan budaya melalui kriya; juga mengeksplorasi model ekonomi, sistem dan cara berkolaborasi yang baru.
Sektor yang terus berkembang seputar mendaur ulang material dan pengembangan material baru telah mendapat minat yang cukup besar — desainer dan perupa di Indonesa menunjukkan minat terhadap bidang ini, dan hal ini merupakan sebuah area keahlian Inggris, namun juga membuka ruang untuk mempelajari cara-cara alternatif.
Design Up Close: Craft Focus | Keynote Presentation with Nicholas Gant and Domisilium Studio
Design Up Close bekerja sama dengan program Crafting Futures oleh British Council untuk mengeksplorasi tema "Craft Focus: Material Exploration and Development".
Pada program Design Up Close: Mentoring and Open Review mengenai Material and Sustainability, kami mendiskusikan proses memahami dan memilih material yang tepat dengan desain yang tepat tidak hanya akan menciptakan makna yang baru, tapi juga mencoba menciptakan perubahan yang positif secara sosial, lingkungan, juga ekonomi dan politik. Desain yang tepat dan teliti, juga eksplorasi material membutuhkan niat baik, komitmen dan integritas dari individu di belakangnya.
Presentasi kunci ini akan menyoroti eksplorasi material: menggunakan kembali material yang telah ada dan mengolah material baru. Memiliki kesadaran awal tentang masalah lingkungan, desainer di Inggris telah mempraktikkan dan melakukan penelitian yang berlangsung tentang material dan keberlanjutan. Beberapa komunitas telah melakukan penelitian dan eksplorasi tentang pemanfaatan limbah, yang kemudian ilmunya diteruskan secara global ke komunitas-komunitas di seluruh benua.
Pada pertengahan tahun 2020, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan "larangan penggunaan kantong plastik" (no plastic bag), yang menjadi awal dari peningkatan kesadaran akan isu lingkungan. Sebelum implementasi ini, banyak profesional kreatif Indonesia telah memulai pendekatan mereka dalam mengembangkan desain yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk mengembangkan material secara lebih lanjut, beberapa juga melakukan penelitian tentang pengembangan bahan baru.
Menggunakan kembali material yang sudah ada dan menciptakan material baru membutuhkan kebijakan dari masa lampau, serta dukungan teknologi modern. Sebagai desainer, seberapa baik kita mengetahui sumber daya di sekitar kita? Seberapa jauh kita dapat mengembangkan sumber daya tersebut? Bagaimana cara menggabungkan metode tradisional dan modern untuk mengembangkan material?
Sesi ini akan dipresentasikan secara daring dan dibawakan dalam bahasa Inggris. Klik tombol di bawah untuk memberikan pertanyaan Anda seputar kriya dan material. Pertanyaan akan dijawab dalam sesi siaran langsung.
Kirimkan Pertanyaan Anda
Pembicara Kunci
Nicholas Gant
Pendiri, Community21
Nicholas Gant adalah seorang desainer dan penulis ternama, juga akademisi di bidang desain sosial dan berkelanjutan. Ia adalah pendiri agensi desain Community21 dan menyusun program Masters in Sustainable Design, yang keduanya berbasis di University of Brighton, UK. Karya Nick menjelajahi sisi ilmiah maupun kebudayaan dari perilaku materi dan materi perilaku, dan hubungan timbal balik antara transformasi teknis material dan limbah, serta kondisi manusia dan kebudayaan material. Ia secara rutin menyelenggarakan lokakarya dan sesi wicara riset internasional mengenai prinsip Circular Economy dan hubungan manusia dengan material.
Santi Alaysius dan Hamphrey Tedja
Domisilium Studio
Domisilium Studio
Domisilium Studio adalah sebuah perusahaan desain interior berbasis di Indonesia dengan berbagai keahilian dalam hospitality, dan proyek komersil. Domisilium Studio didirikan oleh Santi Alaysius dan Hamphrey Tedja pada tahun 2009. Santi dan Hamphrey juga salah satu pendiri DMDIO yang berfokus pada desain produk dan pameran, dan Fredhelligh, sebuah perusahaan retail yang berfokus pada produk berkelanjutan yang diciptakan dengan sumber daya alam dan oleh perajin di Indonesia.