Forum Pendidik
Memetakan Masa Depan: Pendidikan Seni 2021 – 2022
Di edisi ketujuh Forum Pendidik ini, para Pendidik diundang untuk mempresentasikan strategi pendidikan seni dalam menghadapi tantangan selama pandemi dan paska pandemi.
17.09.2020 – 17.09.2020
Tentang Program
Forum Pendidik adalah pertemuan yang diadakan dua kali setahun untuk pendidik seni dari berbagai tingkatan, dan bertujuan memberikan wadah diskusi seputar pengajaran kesenian di kelas. Kelompok diskusi ini memberikan akses terhadap kurator museum, seniman dan koleksi museum. Program ini tidak berbayar daan terbuka untuk para pendidik di seluruh Indonesia.
Forum Pendidik edisi ketujuh akan hadir pada hari Kamis, 17 September 2020 pukul 09:30 – 12:30 WIB. Turut menghadirkan Stephanie Hardjo (Profesional Teknologi Edukasi), Citra Sasmita (perupa), dan Radinka Qiera (Profesional Manajemen Edukasi) sebagai pembicara. Juga sambutan oleh Dr. Restu Gunawan, M.Hum. (Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Klik tombol di bawah untuk mendaftarkan diri sebagai Partisipan Forum atau gulir ke bawah untuk mengetahui panggilan terbuka untuk menjadi Pembicara (Presenter) di Forum Pendidik ini.
Registrasi Sekarang!
Panggilan Terbuka
Pada Forum Pendidik edisi spesial kali ini, Museum MACAN mengundang Bapak/Ibu bersama dengan rekan pendidik lintas generasi untuk mempresentasikan gagasan tentang masa depan pendidikan, khususnya pendidikan seni Indonesia. Pandangan dan pendapat Anda tentu sangat terkait dengan pengalaman dan lingkungan di tempat Anda mengajar.
Kami ingin mendengar strategi para pendidik seni milenial bahu-membahu bersama para pendidik senior mendobrak tantangan di masa pandemi dan paska pandemi.
"Bagaimana kolaborasi dua generasi melihat dan memetakan masa depan pendidikan seni di situasi yang menantang ini?"
Syarat dan Ketentuan
1. Presentasi wajib dilakukan secara berpasangan, bersama rekan pendidik dari generasi yang berbeda (rentang usia minimal 10 tahun);
2. Memiliki pengalaman sebagai pendidik seni setidaknya 2 tahun;
3. Durasi presentasi maksimal 5 menit per pasangan;
4. Format presentasi berupa file Powerpoint dengan jumlah maksimal 7 slide (termasuk halaman pembuka dan penutup);
5. Presentasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar;
6. Tema presentasi berhubungan dengan pendidikan seni dan metode pengajaran seni di institusi masing-masing (tantangan dan solusi);
7. Materi presentasi tidak mengandung unsur SARA atau bertentangan dengan ketentuan yang berlaku;
8. Diprioritaskan untuk pendidik dari luar pulau Jawa;
9. Bersedia untuk melakukan sesi latihan dengan tim Museum MACAN dan pembicara lainnya secara daring jika terpilih;
10. Pembicara terpilih akan mendapat sertifikat elektronik (e-certificate) dan bingkisan apresiasi dari Museum MACAN;
11. Pendaftaran dibuka hingga 14 September 2020 pukul 18.00 WIB.
*Pendaftaran telah ditutup.
Para Pembicara
Stephanie Hardjo
Profesional Teknologi Pendidikan
Stephanie memperoleh gelar Bachelor of Social Sciences (Hons.) in Economics dari National University of Singapore (NUS) dan Masters of Education (Ed.M.) dari Harvard Graduate School of Education, keduanya melalui jalur beasiswa, dan sangat berpengalaman dalam bidang pengembangan produk EdTech, pengembangan profesional guru, pengembangan kurikulum dan manajemen proyek. Sebelumnya, Stephanie memimpin Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Tanoto Foundation dan bertanggung jawab atas pengembangan pelatihan dan program pendampingan untuk lebih dari seribu rekanan guru dan dosen.
Di luar pendidikan K-12, dia juga berpengalaman dalam mengembangkan kurikulum berbasis inkuiri untuk peternak unggas dan lulusan baru, berkolaborasi dengan Japfa Foundation dan memimpin strategi memasuki pangsa pasar Indonesia untuk raksasa TI Jepang, dari kantor pusatnya di Tokyo.
Citra Sasmita
Perupa
Citra Sasmita lahir di Tabanan tahun 1990, mengenal dunia seni sejak kecil melalui buku dan komik yang dibacanya. Hobi membaca yang dimilikinya menumbuhkan minat yang kuat untuk menulis puisi, cerita pendek, dan juga melukis figur-figur dari imajinasinya. Citra memiliki latar belakang pendidikan bidang humaniora dan sains, pernah menempuh pendidikan tinggi di dua jurusan berbeda, Sastra Inggris dan Fisika. Kedua bidang ilmu tersebut berpengaruh terhadap proses kekaryaannya dalam menelisik fenomena sosial dan memandang praktiknya secara rasional.
Citra Sasmita melukis pada beragam medium, dari kanvas hingga kulit. Pada pameran tunggalnya yang berjudul Under the Skin (2018), ia menciptakan sebuah instalasi yang terdiri dari serat sayuran yang dianyam. Karyanya merepresentasikan jalinan rambut manusia di mana ia memasukkan referensi mistis dari cerita Drupadi dalam epos Mahabharata untuk menyimbolkan perlawanan perempuan di hadapan usaha-usaha yang menekan perempuan secara berkelanjutan.
Pada pameran Ode to The Sun (2020), seri ketiga dari Timur Merah Project yang sebelumnya ditampilkan oleh Citra di Biennale Jogja XV 2019, ia mengkritisi dunia sastra tradisional Bali yang secara historis membatasi dirinya dalam perayaan dan eksploitasi aristokrat laki-laki, dan mengesampingkan suara-suara perempuan. Menghadirkan masa lalu Bali yang ditampilkan melalui keberadaan pemimpin perempuan yang kuat seperti Dewa Istri Kanya, ratu dari abad ke-19, Citra mengubah narasi klasik tentang perang dan romansa dengan membubuhkan perspektif perempuan.
Citra telah berpartisipasi dalam berbagai pameran seperti Merayakan Murni, Sudakara Artspace Sanur Bali (2016), Mabesikan Project, Art for Social Change Presentation, Jakarta (2017) dan Synthesis (Wonders of Indonesia), Bulgaria, (2019). Citra menerima penghargaan Gold Award saat memenangkan UOB Indonesia Painting of the Year pada tahun 2017.
Radinka Qiera
Profesional Manajemen Edukasi
Radinka Qiera memulai karir di bidang edukasi sebagai General Manager of Business Development untuk Sekolah Cikal, bertanggung jawab terhadap riset pasar, studi kelayakan, proyeksi, dan pengembangan desain sekolah. Saat ini Radinka menjabat sebagai Chief Operating Officer di Sekolah.mu, sebuah pusat kolaborasi untuk program pembelajaran terintegrasi secara digital yang dikurasi untuk siswa, guru, dan orang tua yang menyediakan berbagai program berbasis kompetensi mulai dari tingkat prasekolah hingga universitas.
Radinka merupakan lulusan Teknik Arsitektur ITB (Institut Teknologi Bandung). Pada tahun yang sama dengan kelulusannya, Radinka berpartisipasi dalam Global Internship Exchange, mengajar seni, keberlanjutan dan budaya untuk anak-anak sekolah dasar dan menengah di Lviv, Ukraina, juga berkontribusi dalam Green Wave Project, AIESEC Indonesia.
Sebelum menekuni karir di bidang pendidikan, Radinka bekerja di PT Toyota Astra Motor dan Colliers International.
Pasangan Pembicara
Putra Murdani, S.Pd. | Galeri Nasional Indonesia
Irma Wiyati, S.Pd. | SMPN 119, Jakarta
Muhammad Fauzan Arifin, S.T.
Yudha Prihantanto, S.Pd.
SMK Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Jawa Timur
Dwi Yunizal, S.Pd. | Kinderfield Highfield School, Bekasi
Hesti Rosita Dwi Putri, S.Pd., M.Ds. | SMPN 2 Rantau Alai, Sumatera Selatan
Hastuti, S.Pd., MM. | SMPN 105, Jakarta
Kristian Winindyatama, S.Pd. | SMPN 223, Jakarta
Narahubung
Klik tombol di bawah untuk pertanyaan dan informasi lebih lanjut mengenai program ini!
Hubungi Kami