Kenali kembali tanah air Nusantara. Mari pulang dan bangun rumah bersama.
29.11.2025–12.04.2026
Tentang Ruang Seni Anak
Proyek seri komisi Ruang Seni Anak Museum MACAN mempersembahkan UMA, sebuah ruang instalasi karya Ibu Arsitek. UMA mengeksplorasi gagasan arsitektur vernakular di Indonesia sebagai warisan pengetahuan dan kebudayaan serta ajakan untuk kembali hidup selaras dengan Ibu Bumi.
Keselarasan adalah budaya asli Nusantara. Dari Barat ke Timur, semua ajaran leluhur membawa pesan yang sama: manusia adalah bagian dari alam. Manusia punya peran untuk menjaga keseimbangan alam, dengan berbagi ruang hidup bersama para makhluk Bumi lainnya. Keselarasan tercermin dalam beragam ritual, tarian, nyanyian, mitos, praktik tani, budaya pangan, serta arsitektur tradisional—segala bentuk kearifan lokal yang menjadi akar identitas Indonesia hari ini.
Perubahan zaman dan tuntutan modernitas mengubah hubungan manusia dengan alam. Tak terkecuali di Indonesia, di mana arus urbanisasi dan pertumbuhan serba cepat turut berdampak pada cara hidup dan pandangan kita terhadap budaya kita sendiri. Seiring bangsa ini terus berkembang dan mematangkan identitasnya, ada sejumlah pertanyaan yang bisa kita renungkan:
Masihkah ajaran leluhur relevan untuk hidup kita hari ini?
Sudahkah kita mengenal alam Indonesia tempat kita berpijak?
Bagaimana kita mewariskan keragaman hayati dan budaya kepada anak cucu kita?
UMA hadir sebagai jembatan antara manusia dan alam, perkotaan dan pedesaan, leluhur dan penerus, serta tradisi dan kebaruan. UMA, yang dalam sejumlah bahasa daerah di Nusantara dapat diterjemahkan sebagai ‘rumah’ atau ‘ibu’, menunjukkan arsitektur sebagai keilmuan yang sejatinya lahir dari pemahaman akan konteks geografis, iklim, dan budaya masyarakat. Sehingga, arsitektur bukan tumbuh menjadi pemuas ego, melainkan berkembang sebagai upaya mencapai keselarasan dan keberlanjutan.
UMA adalah sebuah ruang dan pengalaman multisensori. Audiens dapat belajar tentang bentang alam, ragam rumah tradisional dan keragaman hayati Nusantara melalui kartu wayang. Audiens juga dapat merancang dan membangun maket rumah tradisional menggunakan kepingan modul untuk kemudian diletakkan pada undakan di galeri. Seiring bertambahnya wayang dan rumah pada undakan, pengalaman personal meluas menjadi pengalaman kolektif. Bersama, kita akan diajak untuk merasakan dan merayakan Ibu Bumi yang memberikan kehidupan.
Pada akhirnya, seperti seorang anak yang kembali ke pelukan ibu, UMA adalah sebuah seruan untuk pulang ke rumah, ke akar sejati tanah air kita.
Kolaborator
Tentang Perupa
Ibu Arsitek adalah sebuah komunitas perempuan arsitek di Indonesia yang diinisiasi pada Hari Ibu Nasional, tanggal 22 Desember 2018. Ibu Arsitek bertujuan menjadi rumah yang saling menghubungkan dan mendukung para perempuan yang mencintai dan memilih karir di dunia arsitektur dengan segala tantangan stigma perempuan di dunia kerja, hingga pembagian peran dalam berkarir dan berkeluarga.
Representasi menjadi sangat penting dalam memperjuangkan posisi perempuan di dunia arsitektur. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak praktik arsitektur yang dipimpin oleh perempuan. Cara berpraktik yang semakin beragam, membuka kesempatan baru bagi individu maupun kolektif yang melibatkan perempuan, tidak lagi hanya didominasi oleh figur laki-laki. Harapannya di masa yang akan datang, representasi dalam dunia profesi akan terus meningkat, dan keberlanjutan komunitas Ibu Arsitek diharapkan dapat memberikan dampak yang berarti untuk lingkung bangun yang lebih ramah dan inklusif bagi semua.
Daftarkan diri Anda untuk menerima newsletter Museum MACAN
Ikuti perkembangan terkini tentang Museum MACAN. Dapatkan newsletter bulanan untuk pameran dan program publik mendatang.