Laut Nyaris Tak Beriak: Konser Bercerita bersama Arka Kinari

Loading...

Dukung Pameran & Program Tiket

Performans

Laut Nyaris Tak Beriak: Konser Bercerita bersama Arka Kinari

Selami renungan–renungan dari laut dalam nyanyian dan cerita bersama Filastine dan Nova dalam malam istimewa ‘Konser Bercerita Arka Kinari’, menyatukan seni, musik, dan upaya konservasi. 

09.08.2025

Tentang Perupa

Filastine & Nova adalah duo multimedia yang bekerja untuk meretas batas. Musik mereka memadukan produksi beat elektronik dengan lapisan bunyi concréte, synthesizer analog, & vokal yang terinspirasi tradisi Nusantara. Spin Magazine menyebut mereka “musik bass untuk keruntuhan masa depan urban”, sementara Pitchfork berkata “mereka tidak terdengar seperti world music, melainkan musik dari lain dunia.” Semesta lain inilah yang ingin mereka ciptakan – melalui bunyi, video, desain, dan tari, mereka mengajak kita mengimajinasikan dunia yang sama sekali berbeda.

Bersama, mereka membuat berbagai karya intervensi yang berani: mixtape resmi untuk film dokumenter The Act of Killing, performans sound swarm di Paris Climate Summit, pertunjukan di kamp migran Calais Jungle, dan serial video yang menggambarkan tarian sebagai pembebasan dari kerja. Album penuh mereka yang terakhir, Drapetomania, menggabungkan elemen musik psychedelic trap, post-folk tropikal, dengan etos punk untuk merambah ranah musikal baru.

Filastine & Nova dikenal sebagai seniman pertunjukan. Di atas panggung, gagasan mereka tertuangkan melalui bunyi dan gambar bergerak. Mereka telah tur ke lima benua, dan tampil di festival seperti Sonar (Spanyol), Downtown Cairo Arts (Mesir), Decibel (Amerika Serikat), Les Vieilles Charrues (Perancis), Foreign Affairs (Jerman), Mutek (Jepang), dan Mona Foma (Australia).

Pada tahun 2019, Filastine & Nova meninggalkan industri musik, benua barat, dan daratan untuk meluncurkan Arka Kinari – sebuah kapal layar seberat 70-ton yang bertransformasi menjadi panggung terapung. Selain pertunjukan terapung, Arka Kinari juga berupa eksperimen masa depan yang membayangkan kehidupan kesenian setelah runtuhnya kapitalisme fosil. Melalui jalur laut, kapal layar Arka Kinari menjangkau pesisir dan samudera-samudera terjauh di seluruh dunia. Sejak dimulai, Arka Kinari telah berlayar ke lebih dari 20 negara, menghabiskan lima tahun mengitari berbagai penjuru gugus kepulauan Nusantara Indonesia, dan kini sedang berlayar menuju barat ke laut Mediterania, memutarbalikkan rute dan maksud dari kolonialisme, dengan budaya sebagai kargonya.

Daftarkan diri Anda untuk menerima newsletter Museum MACAN

Ikuti perkembangan terkini tentang Museum MACAN. Dapatkan newsletter bulanan untuk pameran dan program publik mendatang.