Your curious journey: A Conversation

Loading...

Dukung Pameran & Program Tiket

Diskusi

Your curious journey: Sebuah Percakapan

Menyambut dibukanya pameran Olafur Eliasson: Your curious journey di Museum MACAN, kami mengundang perupa Olafur Eliasson dan Syaiful Aulia Garibaldi dalam sebuah sesi percakapan tentang seni, sains, dan alam.

29.11.2025

Tentang Pembicara

Karya-karya perupa berdarah Islandia-Denmark Olafur Eliasson (l.1967) mengeksplorasi relevansi seni dalam konteks dunia secara luas. Sejak tahun 1997, pameran tunggalnya yang beragam—meliputi instalasi, lukisan, patung, fotografi, dan film—telah dipresentasikan di berbagai museum terkemuka di seluruh dunia.

Eliasson dikenal secara internasional melalui pameran dan instalasi publiknya yang menantang cara kita memandang serta turut menciptakan lingkungan di sekitar kita. Pada tahun 2003, ia menciptakan 'The weather project', sebuah matahari dalam ruang yang bersinar dan diselimuti kabut di Turbine Hall, Tate Modern, London. Pada tahun 2008, Eliasson membangun empat air terjun buatan berskala besar di sepanjang pesisir Manhattan dan Brooklyn dalam proyek 'The New York City Waterfalls'. Ia juga mengeksplorasi potensi seni dalam menanggapi isu perubahan iklim: dalam proyek 'Ice Watch', Eliasson membawa bongkahan besar es gletser mengambang ke pusat kota Kopenhagen (2014), Paris (2015), dan London (2018). Para pengunjung dapat menyentuh pecahan es dari gletser Greenland dan menyaksikan kerapuhannya saat mencair di depan mata.

Dalam rangka Presidensi Jerman di Dewan Uni Eropa pada tahun 2020, Eliasson menciptakan 'Earth Speaker' bersama anak-anak dari seluruh dunia, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Jerman; karya seni global ini mengajak anak-anak untuk menyuarakan pendapat mereka demi masa depan planet ini. Pada tahun 2022, Eliasson membuka 'Shadows travelling on the sea of the day', serangkaian paviliun cermin berskala besar yang dirancang khusus untuk menyoroti habitat rapuh di gurun Qatar, dekat Doha.

Pada tahun 2012, Eliasson mendirikan Little Sun and berkontribusi pada pengembangannya hingga tahun 2024. Ia dan Sebastian Behmann mendirikan Studio Other Spaces pada tahun 2014, sebuah kantor yang berfokus pada seni dan arsitektur. Pada 2019, Eliasson ditunjuk sebagai UNDP Goodwill Ambassador untuk aksinya terhadap mitigasi perubahan iklim. Pada tahun 2023, ia menerima Praemium Imperiale dari Keluarga Kekaisaran Jepang atas kontribusi luar biasanya terhadap pengembangan, promosi dan kemajuan seni.

Berlokasi di Berlin, Studio Olafur Eliasson terdiri dari tim besar yang mencakup para perajin, arsitek, arsiparis, peneliti, administrator, juru masak, sejarawan seni, dan teknisi khusus.

Potret Olafur Eliasson
Foto oleh Louise Yeowart, 2024

Tentang Pembicara

Syaiful Aulia Garibaldi meraih gelar Sarjana Seni Rupa, Studio Seni Grafis, dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Indonesia pada tahun 2010, serta gelar Magister Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia, Depok, Indonesia pada tahun 2023. Syaiful, yang akrab disapa Tepu, sebelumnya menempuh pendidikan di bidang agronomi sebelum beralih ke seni rupa eksperimental, di mana ia menerapkan latar belakang keilmuannya untuk membangun dasar konseptual bagi karya-karyanya.

Karya-karya Tepu dalam bentuk instalasi, lukisan, gambar, seni grafis, dan video menampilkan visi seni yang kuat, yang berpadu dengan ilmu pengetahuan secara elegan. Penciptaannya atas lingkungan imersif berawal dari ketertarikannya pada sifat ekologi yang saling terhubung dan berjejaring, serta pada kekuatan evocative mikroorganisme sebagai simbol kematian dan pembusukan, sekaligus kehidupan. Perpaduan antara seni dan sains hadir dalam karya-karya Tepu dan membuka gerbang baru menuju pengetahuan, yang tampak jelas melalui karya grafis dan instalasinya.

Daftarkan diri Anda untuk menerima newsletter Museum MACAN

Ikuti perkembangan terkini tentang Museum MACAN. Dapatkan newsletter bulanan untuk pameran dan program publik mendatang.