Apakah makna dari bersuara atau berpendapat? Apa yang mendorong seorang perupa, individu, atau komunitas untuk menyuarakan pemikiran yang tampak tak masuk akal, atau untuk menantang status quo? Voice Against Reason mengurai pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mempertemukan seni, sejarah, politik, dan ekologi, proyek ini menelaah peran bahasa sebagai salah satu alat yang membentuk pengalaman dan persepsi kita akan dunia.

Good Machine, Bad Machine (2022) oleh Meiro Koizumi adalah instalasi multimedia yang menelusuri bagaimana bahasa berfungsi sebagai mekanisme kontrol dalam masyarakat. Karya ini menampilkan tiga aktor yang terhipnotis dalam sebuah sesi yang menyerupai interogasi, di bawah pengaruh hipnosis. Sebuah lengan robotik turut ditampilkan bersama instalasi video ini, seakan menyinggung pertanyaan tentang batasan antara manusia dan mesin, dan bagaimana otoritas dan teknologi membentuk pemikiran dan hasrat kita sehari-hari sebagai individu dan komunitas.

Karya ini menantang kita untuk memberikan bentuk terhadap mekanisme misterius ini, dan merenungkan hubungan antara alam bawah sadar manusia, tubuh kita dalam ruang sosial, dan peran bahasa dalam membentuk tindakan dan pengalaman kita. Sang perupa seakan-akan bertanya kepada kita: Apakah tubuh yang mengelola alam pikir kita? Atau jasmani yang mendikte akal?

Sesi ini akan disampaikan dalam Bahasa Inggris, diawali dengan presentasi oleh perupa dan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator.

Meiro Koizumi (l. Jepang, 1976). Good Machine Bad Machine (2022). Instalasi video multi-kanal dengan patung tangan robot. Durasi 35’ 14”; 32’ 03”. Atas izin perupa, Annet Gelink Gallery (Amsterdam) & MUJIN-TO Production (Tokyo). Tampak instalasi pameran ‘Voice Against Reason’, Museum MACAN, Jakarta, 2023. Gambar milik Museum MACAN.

Selasa, 27 Februari 2024 pukul 11.00–13.00 WIB di Ruang Gagasan Museum MACAN-ERHA

Program ini dapat diakses dengan tiket Museum MACAN yang berlaku.

Beli Tiket

Kuliah umum ini akan disiarkan langsung di kanal YouTube Museum MACAN.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini, silakan hubungi Departemen Edukasi dan Program Publik museum melalui WhatsApp di +62 812 8882 3755.

Meiro Koizumi (l. Jepang, 1976) adalah seorang perupa yang menciptakan karya instalasi video dan karya berbasis virtual reality. Ia mengeksplorasi tema-tema yang terkait dengan budaya Jepang, sejarah modern, norma-norma sosial, dinamika kekuasaan, dan kompleksitas emosi manusia. Dalam banyak karyanya, ia menempatkan dirinya sendiri atau peserta lain dalam situasi yang tidak nyaman atau rentan, menantang batasan perilaku publik dan pribadi.

Pameran tunggal terbarunya termasuk Battlelands di Perez Art Museum Miami, Florida, Amerika Serikat (2018); Dreamscapegoafuck di MUJIN-TO Production, Tokyo, Jepang (2019) dan Good Machine Bad Machine di Annet Gelink Gallery, Amsterdam, Belanda (2023). Koizumi juga telah berpartisipasi dalam berbagai pameran bersama termasuk The 9th Asia Pacific Triennale di Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art, Brisbane, Australia (2018); Proregress, 12th Shanghai Biennale, Shanghai, China (2018); Leaving Echo Chamber, Sharjah Biennale 14, Sharjah, Uni Emirat Arab (2018); Aichi Triennale, Aichi, Jepang (2019); Listen to the Sound of the Earth Turning, Mori Art Museum, Tokyo, Jepang (2022) dan 14th Gwangju Biennale, Korea (2023).